Sabtu, 10 Desember 2011

Life in the Earth

Dunia Pendidikan,
Matematika,



Sejarah Matematika,
Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.
Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika seperti bilangan dan titik hadir secara alami, atau hanyalah buatan manusia. Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai "ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting". Di pihak lain, Albert Einstein menyatakan bahwa "sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan."
Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika praktis telah menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis. Argumentasi kaku pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama di dalam karya Euklides, Elemen. Matematika selalu berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM, di India pada tahun 100 M, dan di Arab pada tahun 800 M, hingga zaman Renaisans, ketika temuan baru matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan matematika yang berlanjut hingga kini.
Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan. Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.





            Membumikan Matematika,
“Orang-orang yang berhenti belajar, akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan.”
Mario Teguh

            Defenisi Bakat,
Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Bakat adalah suatu bentuk kemampuan khusus, yang memungkinkan seseorang memperoleh keuntungan dari hasil pelatihannya sampai satu tingkat lebih tinggi.

Kecerdasan Sebagai Bakat,
Kecerdasan merupakan kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu.
Beberapa jenis kecerdasan antara lain;
·         Kecerdasan Linguistik
·         Kecerdasan Logis-Matematis
·         Kecerdasan Spasial
·         Kecerdasan Musikal
·         Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
·         Kecerdasan Antar Personal
·         Kecerdasan Intra Personal
·         Kecerdasan Natural

Matematika dari sisi Agama,

“Terlalu sempit, mencari sains dalam al-Quran. Terlalu mulia, al-Quran disandingkan dengan sains”
Maman Jauhari

Belajar matematika perlu melibatkan potensi intelektual, emosional, dan spiritual secara simultan. Perlu penggunaan akal (aql) dan hati (qalb) secara bersama, melalui jalur jasmani (kasab) dan juga jalur rohani (kasyaf).

0 komentar:

Posting Komentar